Thursday, 17 October 2013

daun yang layu




angin kembali meliuk saat aku terduduk diteras rumah. membawa kesejukan tersendiri bagi jiwa yang terasingkan dunia.

lagi_beberapa lembar jatuh dan melayang dibawah pohon rindang_terpisah dari kawananya_sendiri dan sepi ditanah.

hari demi hari daun itu mengering tanpa arti, terserak kesana kemari tak terhenti oleh angin, kemana angin akan membawanya pergi lagi? tidak cukupkah angin membawanya ketempat yang sepi seperti itu, haruskan angin terus membawanya menjauh dari pohon dimana ia tinggal.

sungguh, jeritan daun layu itu sampai dipendengaranku, ia berbisik "cukup tuan angin engkau membawaku terseok kesana kemari, aku ingin tenang disuatu pelabuhan saja, ya cukup satu pelabuhan yang membuatku mengering dan hilang dengan tenang."

satu pelabuhan? ya, benar apa yang dikatakan daun layu padaku tadi, ia, aku, atau mereka hanya ingin dan membutuhkan satu pelabuhan kehidupan yang dijalani dengan tenang, membuat dermaga kehidupan yang indah, membangun kebahagiaan dngan damai_lalu kering dan lenyap karena Tuhan telah mengambil titipan nyawanya padaku dan kamu (entah siapa).

lagi, satu helai daun terjatuh dan melayang tepat disamping daun layu yang telah dahulu terjatuh_mungkin kemarin atau dua hari yang lalu, "hei daun layu." kata daun yang baru saja terjatuh, "aku disini untuk melihatmu, untuk menemanimu, untuk bersamamu, dan melihatmu mengering sebelum aku menyusulmu. aku disini untukmu, walau aku berbeda jenis darimu, kamu daun bunga mawar dan aku daun bunga melati, tapi tak masalahkan jika aku menemani sisa hidupmukan?" 

"mengapa engkau mau menemaniku, aku daun yang telah layu, dan juga daun yang mungkin esok akan mengering dan hilang dari kehidupan ini?" daun layu bertanya sembari merasakan kedamaian.

"entahlah, jangan tanyakan mengapa, aku tak memiliki alasan untuk bersamamu, mungkin hanya ingin menemanimu dalam sisa waktu yang ada, ya benar, aku ingin menemanimu di sisa waktu yang ada_karena kamu berarti bagiku." daun bunga melati sedikit melayang terbawa angin dan mendekat pada daun layu_bersatulah mereka walau dengan perbedaan.

the end

No comments:

Post a Comment