Thursday, 17 October 2013

what about IPK 4?




" horeee, IPK ku 4 lagi." aku girang dalam kebahagiaan bersama senjaku.

sejenak, sebuah pertanyaan melintas dalam fikiranku "apakah arti sebuah angka 4 di dalam KRS sana?", karena kenyataanya rasa bingung melintasi otak dan ruang lamunanku, apakah memang aku yang berjuang untuk benar-benar memeluk IPK 4 itu, atau hanya belas kasihan dari para pengajar sana karena kenyataanya aku rajin setiap pagi ke bangku sekolah_layaknya anak SD yang datang pagi dengan pakaian rapi, duduk diam didalam kelas, diam memperhatikan, lalu mengerjakan beberapa tugas yang disuru mereka.

entahlah, aku masih merasa bodoh dan tidak mengerti tetang Akuntansi Keuangan yang bagiku sulit, tapi mengapa tenaga pengajar memberiku nilai A ? 

angin diluar sana membuat pepohonan berbisik riuh, menyampaikan satu pesan dari sang kedamaian bahwa aku harus bersyukur karena berhasil melewati satu semester lagi dengan sempurna, banyak diluaran sana manusia yang tidak bisa mendapatkan angka sempurna seperti itu, mereka sudah berjuang, tapi tetap saja kesempurnaan nilai belum mereka dapatkan. "bersyukurlah atas apa yang telah kamu usahakan selama dua semester ini, lanjutkan perjuanganmu." sang angin berbisik padaku, menyibakan rambut yang tak ku ikat ini.

"wuahahahahaha"....
tiba-tiba saja jiwaku memberontak frontal pada angin, tertawa dan mengejek bisikanya yang baru saja pergi, jika angin memiliki rupa, mungkin batu yang ada dihadapanku sudah melesat pada rupa angin, tapi sekali lagi,_angin tak ber-rupa hanya bisa kita rasakan.

"apa arti sebuah nilai yang sempurna? dapatkah menentukan bahwa itu real? tanyakan lagi pada jiwamu, apakah kamu sempurna faham apa yang diajarkan para tenaga pengajar selama ini? apakah kamu betul-betul merasakan bahwa telah berjuang untuk mendapatkan apa yang seharusnya kamu dapatkan?" jiwaku diam sejenak, sedang mataku menatap langit biru yang indah_damai dan tenang.

aku menggeleng pelan "aku banyak tidak faham pada apa yang mereka ajarkan." kembali nafas ini terhenti sejenak, ada sesak disana_bahwa nilai yang berjajar rapi disana entah apa artinya, karena nyatanya aku memang tidak faham.

"tidak" kata jiwaku lagi. "kamu tidak benar-benar faham tentang apa yang seharusnya kamu fahami. hah, semua orang bisa mendapatkan nilai sempurna jika mengikuti role play dari mereka. aku tidak pernah setuju dengan sisitim penilaian manusia. titik." jiwaku frontal dan menghilang dengan datangnya suara Adzan Magrib yang indah ditelinga ini.

No comments:

Post a Comment