Monday, 21 October 2013

pagi masih bersama K(am)U.

ketika embun menyapaku dengan seruak dingin yang menembus paru-paru,
ketika langit masih buta akan indahnya dunia,
disana__"sang pagi masih bersama k(am)u."


disana_____ada mentari kecil yang malu-malu mengintipku dengan cahayanya. "hei mentari, aku disini masih menunggumu untuk bersinar dan menemaniku disepanjang waktu." aku selalu berharap kamu muncul setiap waktu tanpa pernah tenggelam digua yang misteri. aku sedih ketika melihatmu hampir saja tenggelam dan pergi untuk sementara bersama dengan jingga dan senjamu. aku selalu memberontak pada waktu_bisakah memperpanjang jingga dan senjamu untuku_khusus untuk diriku saja, tidak pada mnusia yang lain, karen aku tau mereka lebih mengharapkan gelap bersama dinginya datang.

"hei anak manusia." kata jinggamu yang menyapaku dipinggir pantai. "aku (mentari dan jingga) tak lagi pernah muncul untukmu dan manusia yang lainya, tinggalah disini besama sang gelap dan dinginya untuk selamanya." jinggamu hilang begitu saja, sedang aku ditemani gelap yang baru saja muncul dengan seribu ketakutanku.

tikkkkk.. rembesan airmataku keluar, berfikir bagaimana jika jinggamu benar_esok tidak akan pernah ada mentari dan sang pagi lagi dalam kehidupanku. bagaimana takutnya aku bersama gelap yang semakin pekat. bagaimana takutnya jiwaku tanpa cahaya mentari yang menemani ku. bagaimana aku bisa mengharap jingga ketika pagi tak pernah muncul.

ya, yang aku takutkan adalah kehilangan jinggaku ketika pagi menghilang dan tak pernah muncul lagi. karena nyatanya hingga kini aku masih menanti jinggaku_bukan jingga milik insan lainya...

tingggggg..... alarm ponsel menyadarkanku, membangunkanku dari mimpi buruk. ternyata hari ini masih ada sang pagi dan mentarinya_dan nanti pasti akan ada jingga yang ku nanti. 

hari ini, pagi masih bersama  k(am)U.

No comments:

Post a Comment