Kemarin siang, aku terperangah mendengarmu berbicara soal perempuan, setauku selama ini kamu tidak sedikitpun membicarakan perempuan dan lebih sering melucu banyak hal. berbulan-bulan aku bekerja sekantor denganmu, dan hanya banyol kekonyolan yang kamu lontarkan. Dan kemarin siang adalah kemarin yang sejuk, aku mendengarmu menginginkan seorang perempuan. Dalam hati hanya bisa membatin tanpa bisa membalas perkataanmu, sebab engkau sedang berbicara dengan seniormu. aku bisa apa selain mendengarmu aja, dan menulismu di sini.
Perjalanan ku dalam hal cinta selalu berakhir dengan lara, dan bermula dari menyukai. Aku takut jika saja kekonyolanmu di kantor selama ini membuatku banyak tertawa dan akhir-akhirnya aku hanya akan kesepian jika tanpa lawakanmu, dan lama kelamaan aku memintamu ada. Akan ada kekhawatiran yang lebih jauh lagi. Setidaknya aku ingin belajar dari pengalaman untuk tidak ulai menyukai seseorang yang membuatku bahagia.
Aku ingin fokus setahun ini dengan membangun mimpiku dalam dunia menulis, bahkan pekerjaanku sekarang hanya untuk menyambung nyawa diperantauan agar aku bisa dekat dengan buku. Aku hanya tidak ingin jatuh cinta dahulu, aku ingin jatuh pada mimpiku dan berjalan menaikinya. Bisakah hati sekali ini berkompromi dengan pikiranku?
(catatan: foto di atas tidak ada hubungannya dengan ceritaku di pagi ini. Dia hanya anak-anak yang lucu, menggemaskan dan aku suka. Kan apa-apa tidak harus berhubungan.)
Writer : Putri Tami
No comments:
Post a Comment