Thursday, 11 August 2016
Wahai engkau yang masih misteri, mari aku ceritakan perjalananku kali ini. Perjalanan yang aku anggap sebagai pengisi kekosongan dalam menantimu. Engkau yang entah di mana dan sedang apa di pagi ini, biarlah engkau dengan aktivitasmu, kelak jika sudah kita dipersatukan, akan aku buka lembar demi lembar sembari merasakan debar jantungmu, yang kemudian akan aku ceritakan perjalananku yang panjang ini.
Perjalanan yang panjang di malam yang gelap. Aku memulai dengan menenteng tas yang berisi pakaian ganti untuk seminggu kemudian, pun satu kardus berisi dokumen untuk pelatihan. Ya, begini kerjaku seringkali. Berangkat dini hari melakukan pekerjaan luar kota, kemudian melatih suatu instansi terkait laporan keuangan lalu pulang dan bekerja lagi.
Seperti pagi ini, dedaunan masih malas untuk nangkit, namun para ibu-ibu sudah berisik menggoyang sapu di depan masjid raya Garut. Aku istirahkan tubuh sejenak sebelum ke Dinkes Garut. Di masjid ini, aku merasakan betapa damai kehidupanku bersama-Mu.
Di masjid ini, yang megah yang mewah, aku disuguhi kopi Garut yang berasa berbeda, barangkali dengan tulus disajikan sehingga nikmat terasa. Tak lupa aku ambil dua jepret foto sebagai kenang2an untukku kelak bahwa aku sudah pernah menginjakkan kaki di Garut.
Wahai engkau yang masih misteri, mari bersemangat melanjutkan kehidupan , walau kesunyian seringkali mengoyak kekuatan, tapi percayalah bahwa di balik itu semua ada kekuatan yang mampu meruntuhkan duka lara, yaitu ketekunan dan sabar dalam doa serta usaha.
Writer : Putri Tami
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment